Senin, 19 Januari 2015



 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar sebesar 50 % pada tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemeritah Daerah, maka pemerintah daerah bertanggungjawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum dan sanitasi. Namun demikian, bagi daerah-daerah dengan wilayah pedesaan relatif luas, berpenduduk miskin relatif tinggi dan mempunyai kapasitas fiskal rendah, pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas, sehingga memerlukan dukungan finansial untuk membiayai investasi yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun investasi non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber daya manusia.
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat fital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air didalam tubuh maunsia itu sendiri. Sebagian besar kebutuhan air manusia berasal dari berbagai sumber air seperti sungai, sumur gali, sumur bor, air PDAM dan sebagainya. Oleh karena itu kwalitas sarana air bersih masyarakat harus selalu diperhatikan, sehingga masyarakat dapat memperoleh air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk menurunkan jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum melalui realisasi program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Program PAMSIMAS merupakan kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin perdesaan terhadap air minum dan sanitasi, perilaku hidup sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
Program PAMSIMAS ini dilaksanakan atas dasar kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Dunia. Kegiatan ini didukung pula oleh Departemen Pekerjaan Umum sebagai executing agency. (POKJA AMPL, 2012).
Program PAMSIMAS telah dilaksanakan di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2012, dimana  tingkat penyeleksian dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo yang selanjutnya pada tingkat kecamatan akan memasukkan berkas bersdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriterianya diantaranya, jumlah masyarakat miskin, cakupan layanan air bersih, cakupan layanan sanitasi, jumlah penduduk desa, dan kasus penyakit diare.
Masalah yang dihadapi dalam pemberian bantuan PAMSIMAS ini diantaranya banyaknya jumlah desa/kelurahan untuk tiap kecamatan sementara jumlah bantuan program PAMSIMAS terbatas untuk beberapa desa/kelurahan saja, tergantung dari kuota yang diberikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo sehingganya membutuhkan suatu sistem dalam penyeleksian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Salah satu metode sistem pendukung keputusan adalah Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Metode ini merupakan salah satu metode penyelesaian yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution merupaka sala sat metode   pengambila keputusan multikriteria  yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981).  Metode  TOPSIS  didasarkan  pada  konsep dimana  alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga  memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Solusi ideal positif didefinisikan  sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut/kriteria, sedangkan solusi  ideal  negatif  terdiri  dari  seluruh  nilai  terburuk  yang dicapai untuk setiap atribut/kriteria. (Kusumadewi, 2006).
Untuk itu penulis mengambil judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan PAMSIMAS Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo)”. 

1.2       Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu sebagai berikut :
1.        Bagaimana cara merekayasa sebuah Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan PAMSIMAS Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dengan menggunakan Metode TOPSIS ?
2.        Apakah Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan PAMSIMAS yang telah direkayasa dapat diimplementasikan pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo?

1.3       Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1    Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS agar dapat diimplementasikan pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dalam Pemberian Bantuan PAMSIMAS.

1.3.2.   Tujuan Penelitian.
            Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.        Untuk mengetahui cara merekayasa sebuah Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan PAMSIMAS Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dengan menggunakan Metode TOPSIS.
2.        Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan PAMSIMAS yang telah direkayasa dapat diimplementasikan pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.

1.4        Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan mempunyai manfaat yaitu :
1.         Pengembangan Ilmu.
  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi komputer pada umumnya dan Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS  khususnya.
2.         Praktisi.
       Hasil Penelitian dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penentuan pengambilan keputusan khususnya tentang Pemberian Bantuan PAMSIMAS Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.
3.         Peneliti.
       Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian selanjutnya dan dapat memberikan informasi bagi mereka tentang masalah yang diteliti untuk menerapkannya dalam sistem yang lebih luas dan lebih kompleks.



0 komentar:

Posting Komentar

Welcome To My Site © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute